Padang – Dua mahasiswa Program Studi Geografi Universitas Negeri Padang angkatan 2022, Tari Permata dan Laylatul Azizah, sukses menyelesaikan program magang di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Barat. Kegiatan ini berlangsung selama hampir dua bulan, mulai 1 Juli hingga 25 Agustus 2025, di bawah supervisi Nur Rahmi Amalia, S.T., pada Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan (PK).
Magang di BPBD memberikan pengalaman berharga bagi keduanya dalam memahami manajemen kebencanaan secara langsung. Bidang PK berperan penting dalam meminimalkan risiko bencana melalui perencanaan, edukasi, dan penguatan ketahanan daerah. Selama magang, Tari dan Laylatul terlibat dalam berbagai aktivitas yang mendukung upaya mitigasi dan kesiapsiagaan.
Keterampilan Teknis dan Non-Teknis
Tari Permata memperoleh keterampilan teknis seperti manajemen bencana, analisis data, dan pengoperasian drone untuk pemantauan wilayah rawan bencana. Ia juga mengasah kemampuan kerja sama tim, komunikasi, dan koordinasi lapangan. “Saya belajar bagaimana menganalisis risiko bencana dan mengembangkan strategi untuk mengurangi dampaknya,” ungkap Tari.
Sementara itu, Laylatul Azizah mendalami penyusunan dokumen kebencanaan, pengolahan data, serta analisis Indeks Ketahanan Daerah (IKD), yang digunakan untuk menilai kemampuan daerah menghadapi bencana. Selain keterampilan teknis, ia juga mengembangkan kemampuan berpikir kritis, komunikasi, dan kerja sama tim. “Saya memahami pentingnya rencana kontinjensi, sistem peringatan dini, dan koordinasi antarinstansi dalam memperkuat ketangguhan daerah,” jelas Laylatul.
Pengetahuan Baru yang Didapat
Keduanya sepakat bahwa magang di BPBD membuka wawasan tentang bagaimana mitigasi dilakukan sebelum bencana terjadi. Tari menekankan pentingnya strategi pengurangan risiko berbasis data, sementara Laylatul menyoroti peran IKD sebagai indikator kesiapsiagaan daerah. Mereka juga belajar bahwa keberhasilan penanggulangan bencana tidak hanya bergantung pada teknologi, tetapi juga pada partisipasi masyarakat dan sinergi antarinstansi.
Rencana ke Depan
Pengalaman ini memotivasi keduanya untuk berkarier di bidang kebencanaan. Tari bercita-cita menjadi konsultan manajemen bencana dan mengabdi kepada masyarakat. Laylatul berencana mengembangkan keahlian dalam analisis IKD serta berkontribusi dalam edukasi kebencanaan agar masyarakat lebih sadar dan siap menghadapi risiko.
Makna Magang bagi Mahasiswa Geografi
Program magang di BPBD Sumbar menjadi bukti nyata bahwa ilmu geografi memiliki peran strategis dalam pembangunan berkelanjutan dan pengurangan risiko bencana. Dengan keterampilan yang diperoleh, mahasiswa tidak hanya siap bersaing di dunia kerja, tetapi juga mampu memberikan kontribusi nyata bagi keselamatan masyarakat.

